Jumat, 28 November 2014

Legenda Pameungpeuk dan Batu Pameungpeuk

Pameungpeuk memiliki cerita legenda dengan dengan batu Pameungpeuk. 
Sungai Cimandalakasih yang sekarang disebut sungai Cipalebuh konon dahulu kala membentang membelah pusat kota Pameungpeuk sekarang alun-alun. Tokoh masyarakat pada saat itu, Eyang Sembah Ibrahim dengan kepemimpinannya dan kesaktiannya memprakarsai untuk "meungpeuk" sungai supaya berbelok arah ke sebelah timur dan menyambung dengan sungai Cikaso. Secara teknis konstruksi bahan yang digunakan untuk meungpeuk sungai tersebut menggunakan batu-batu besar. Dalam cerita legenda masyarakat Pameungpeuk, Eyang Sembah Ibrahim dengan kesaktiannya cukup menggoreskan tongkatnya sehingga arah aliran air Cimandalakasih berbelok mengikuti garis yang telah diguratkan olehnya. Nama Sembah Ibrahim diabadikan pada nama sebuah jalan di tengah-tengah kota Pameungpeuk yaitu Jalan Sembah Ibrahim dan Nama Cimandalakasih diabadikan oleh masyarakat Pameungpeuk untuk menamai sebuah desa di tengah-tengah kota pameungpeuk yaitu Desa Mandalakasih.

(Yuyus Ali K)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar