Jumat, 28 November 2014

Legenda Pameungpeuk dan Batu Pameungpeuk

Pameungpeuk memiliki cerita legenda dengan dengan batu Pameungpeuk. 
Sungai Cimandalakasih yang sekarang disebut sungai Cipalebuh konon dahulu kala membentang membelah pusat kota Pameungpeuk sekarang alun-alun. Tokoh masyarakat pada saat itu, Eyang Sembah Ibrahim dengan kepemimpinannya dan kesaktiannya memprakarsai untuk "meungpeuk" sungai supaya berbelok arah ke sebelah timur dan menyambung dengan sungai Cikaso. Secara teknis konstruksi bahan yang digunakan untuk meungpeuk sungai tersebut menggunakan batu-batu besar. Dalam cerita legenda masyarakat Pameungpeuk, Eyang Sembah Ibrahim dengan kesaktiannya cukup menggoreskan tongkatnya sehingga arah aliran air Cimandalakasih berbelok mengikuti garis yang telah diguratkan olehnya. Nama Sembah Ibrahim diabadikan pada nama sebuah jalan di tengah-tengah kota Pameungpeuk yaitu Jalan Sembah Ibrahim dan Nama Cimandalakasih diabadikan oleh masyarakat Pameungpeuk untuk menamai sebuah desa di tengah-tengah kota pameungpeuk yaitu Desa Mandalakasih.

(Yuyus Ali K)

Kamis, 27 November 2014

Merancang Kegiatan Awal Pada Sebuah Pertemuan Pembelajaran

Merancang Kegiatan Awal Pada Pertemuan Pembelajaran


Merancang kegiatan yang akan dilakukan guru dan siswa dalam suatu pertemuan pembelajaran umumnya kurang mendapat perhatian para guru. Rancangan kegiatan ini perlu disusun pada sebuah Rencana Pelaksanan pembelajaran karena akan menjadi titik tolak kegiatan inti pembelajaran di kelas. Umumnya siswa memusatkan perhatian (konsentrasi)  terhadap apa yang akan kita bahas dalam pembelajaran. Kegiatan pendahuluan ini umumnya kurang mendapat perhatian para guru sehingga pembelajaran dirasakan kurang menyenagkan dan jauh dari tujuan pembelajaran yang diharapkan. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru pada kegiatan awal pembelajaran yaitu :

  1. Kondisikan agar susana pembelajaran menyenangkan, 
  2. kembali pada persoalan kompetensi guru untuk memancing perhatian siswa tehadap apa yang akan kita sampaikan. Sampaikan nilai manfaat dari apa yang akan kita bahas kepada mereka (siswa).
  3. Lakukan atau ajak siwa untuk mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan apa yang akan dipelajri atau dibahas dan dikembangkan  saat itu.
  4. Sampaikan kepada mereka (siswa) tentang manfaat dari kompetensi untuk kehidupan sehari-hari
  5. Sampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan tersebut
  6. Sampaikan ruang lingkup dan teknik penilaian yang akan dilakukan 
animasi blog

Rabu, 26 November 2014

Untuk Guru Indonesia dari Mendikbud

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,
Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan Hari Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.
Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia. Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita. Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.
Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru. Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di semua level masih banyak, mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan guru harus dituntaskan.
Meskipun demikian, dibalik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, ada wajah masa depan kita. Setiap hari Ibu dan Bapak Guru menemui wajah masa depan Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.
Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.
Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan. Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.
Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.
Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat,  memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan kita.
Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,
Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.
Bayangkan Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak anak-anak kita akan hidup di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai sesuatu yang basi, sesuatu yang bukan lagi kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran hukum, tetapi lebih dari itu korupsi menyangkut persoalan harkat dan martabat kemanusiaan.
Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, "Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru". Seraya, nama Ibu/Bapak Guru disebut. Ibu dan Bapak Guru mungkin saja tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang meneladani Ibu/Bapak Guru itulah aliran pahala untuk Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti. Pahala yang tiada henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas.
Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.
Akhirnya, kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, saya sampaikan apresiasi. Sekali lagi, atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita teruskan. Suatu saat kelak, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting. Kelak Ibu dan Bapak dapat berkata, "Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan."
Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru.

Salam hangat,


Anies Baswedan

Selasa, 25 November 2014

Santolo di Cilauteureun
Pantai Santolo menampilkan fenomena alam yang sangat menakjubkan. Terletak di Garut Selatan (Garsel) lebih-kurang 82 km dari kota Garut, tepatnya di kawasan Pameungpeuk-Cikelet. Menurut cerita para orang tua, dirancang oleh para penjajah sebagai salah satu dermaga yang berfungsi untuk mengangkut hasil-hasil bumi yang pada waktu itu merupakan komoditi andalan hasil bumi. Bukti yang memperkuat tentang hak itu, disepanjang pantai terdapat bekas-bekas banker menunjukkan bahwa disana pernah dijadikan pusat perhatian pertahanan militer untuk memantau keamanan laut. Selain itu pernah ditemukan pula rel lori menuju ke arah bibir pantai, ini menunjukkan bahwa alat angkut untuk membawa barang sebelum dikemas ke kapal.

Pantai yang indah nan elok ini meruapkan asset masyarakat Pameungpeuk-Cikelet dan sekitarnya sebagai objek pariwisata. Pelabuhan kecil sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal kecil nelayan melukiskan keindahan tersendiri di pantai ini. Penamaan "Santolo" belum diketahui makna dan tujuannya, hanya masyarakat setempat menyebutnya Pantai Cilauteureun. Ci berasal dari kata cai (air) dan eureun artinya berhenti, demikian barangkali penulis sementara mengartikan nama pantai ini.

Dahulu sektar tahun 70an pantai ini sulit berkembang sebagai objek pariwisata, karena pantai ini berada di sekitar kawasan militer. Pantai yang dahulu tertutup untuk aktivitas umum masyarakat, karena merupakan kawasan militer hasil peralihan dari penjajah Belanda dan Jepang. Kini kepengelolaan kawasan militer tersebut diberikan kepada Lembaga Riset Dan Teknologi atau LAPAN sebagai tempat instalasi percobaan peluncuran roket. 
Memperhatikan kondisi ini kiranya Pantai Santolo disamping sebagai dijadikan kawasan wisata alam kiranya dapat dikembangkan  menjadi kawasan wisata ilmiah yaitu sebagai pangkalan peluncuran percobaab roket-roket hasil putra bangsa.






Perahu-perahu masyarakat nelayan  Cilauteureun sedang bersandar di muara Santolo, bersiap-siap menunggu waktu yang tepat untuk melaut, sambil berkemas mempersiapkan peralatan dan bekal untuk mengais rezeki di laut lepas.  
Jembatan penyeberangan yang menghubungkan pantai Sayangheulang dengan Pulau Santolo, hanya bertahan kurang dari lima tahun akibat korosi dan tidak terawat dengan baik. Entah siapa yang harus dan berwenang untuk memelihara dan merawatnya. Kalaupun didiamkan akan membahayakan, jika sewaktu-waktu ambruk atau putus dan menimpa orang-orang  yang berada dibawahnya.


GENIUS & SUKSES

Orang Genius mendapatkan kegeniusannya 1% dari bakat (IQ) dan 99% dari Kerja Kerasnya.

Kebanayakan Orang Gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses, saat mereka memutuskan untuk menyerah. 
(Thomas Alva Edison).

Senin, 24 November 2014

Kesenian Rengkong dan Lais Pameungpeuk yang hampir punah

SENI RENGKONG & LAIS
Pameungpeuk

Penulis adalah putra daerah yang lahir di sebuah desa pelosok pesisir Garut Selatan. Di tempat ini pernah berkembang kesenian Rakyat antara lain adalah Rengkong dan Lais. Ketika penulis masih kecil, sering menyaksikan pementasan kesenian tersebut pada saat memperingati HUT RI. Kini keberadaan kesenian tersebut rasanya hampir punah, karena tidak ada generasi penerus yang tertarik unuk meneruskan seni tradisi tersebut. Sulit rasanya jika kelak dikemudian hari untuk mengangkat kembali seni tradisi tersebut, karena kurangnya terhimbas derasnya pengaruh kehidupan modern yang serba instan. 

 

GRAFITI
Seni Rupa masyarakat yang tumbuh dan berkembang di kota dan desa sebagai manifestasi kehidupan sosial masa kini...


Silabus Mata Pelajaran SMA
sman5garut.net

Selamat Datang di AQ Alikusnindar.blogspot.com

Selamat Datang di Blog Kami alikusnindar.blogspot.com

Semoga kehadiran kami di tengah-tengah Anda dapat bermanfaat dan media untuk saling tukar menukar informasi dan teknologi kekinian dalam kehidupan kita sehari-hari, amien...!